Sabtu, 21 September 2013

Di Mana Bisa "Download" Aplikasi Resmi BBM untuk Android?

KOMPAS.com — Hari yang ditunggu-tunggu para pengguna Android yang "rindu" BlackBerry Messenger (BBM) tapi tak mau menggunakan ponsel Blackberry akhirnya datang sudah. 

Aplikasi BBM untuk Android, kurang dari satu jam lagi, tepatnya pada pukul 18.00 WIB, Sabtu (21/9/2013), sudah bisa diunduh dan digunakan oleh pengguna Android.

(Update: Hingga pukul 18.45 WIB, aplikasi resmi BBM belum juga tersedia di Google Play Store atau situs www.bbm.com. Aplikasi BBM untuk Android dipastikan hadir tak sesuai jadwal. Ini dikonfirmasi oleh akun resmi Twitter BlackBerry Messenger, @BBM. Akun ini menulis tweet, "Love the enthusiasm. Still on the way - hold tight! #BBM4ALL".)

Aplikasi chatting yang sangat populer di Indonesia ini dapat diunduh gratis di Google Play Store dari perangkat Android. Namun, banyaknya aplikasi BBM palsu yang beredar di Google Play bakal menjadi masalah untuk pengguna Android memilih aplikasi yang tepat.

Sebelum mengunduh aplikasi BBM, perhatikan nama developer/pengembang aplikasinya. Aplikasi BBM yang resmi adalah yang menggunakan nama "BlackBerry Limited".

Agar tak salah mengunduh, KompasTekno menyarankan Anda untuk memantau dari tautan ini.

Tautan di atas merupakan halaman aplikasi-aplikasi yang resmi dikeluarkan oleh BlackBerry. Kemungkinan besar, aplikasi BBM untuk Android juga akan muncul di halaman ini. 

Ada tiga aplikasi BlackBerry di halaman tersebut, yaitu BES10 Client, Work Space Manager, dan Secure Work Space. Banyak pengguna yang mengira BES10 Client adalah aplikasi resmi BBM untuk Android. Jangan unduh aplikasi tersebut karena itu adalah aplikasi BBM untuk kalangan korporat, tidak bisa digunakan pengguna biasa.

Selain dari tautan di atas, BlackBerry menyebutkan aplikasi BBM juga dapat diunduh dari situs resmi BlackBerry di www.bbm.com.

Aplikasi BBM bisa berjalan di perangkat Android merek apa pun asalkan telah menggunakan Android 4.0 ke atas (Ice Cream Sandwich dan Jelly Bean). 

Pengguna Android dapat memanfaatkan BBM untuk mengirim pesan teks, foto, voice note, serta membuat grup diskusi berisi 30 kontak.

Dua Pesawat Qantas Nyaris Bertabrakan di Udara

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Australia sedang menyelidiki mengenai kabar dua pesawat penumpang Qantas yang hampir bertabrakan di udara.
Insiden itu terjadi di Australia Selatan pada hari Jumat(20/9/2013) dan melibatkan dua pesawat Qantas Airbus A330 di arah yang berlawanan antara Sydney dan Perth.
Biro Keselamatan Transportasi Australia ( ATSB ) dalam laporan-laporan awal mengatakan bahwa pesawat Qantas menuju ke timur berada di ketinggian 39.000 kaki. Namun, ketika pesawat hendak menuju arah barat diberi izin oleh Air Traffic COntrol(ATC) untuk naik dari 38.000 menjadi 40.000 kaki.
"Salah satu pesawat yang lebih rendah meminta izin untuk mendaki, pengontrol lalu lintas udara memberikan izin itu," kata Richard Woodward Wakil presiden dari Australia dan Internasional Asosiasi Pilot seperti dikutip Bangkok Post, Sabtu(21/9/2013).
"Dan ketika mereka mulai pendakian mereka mendapat peringatan tabrakan dari pesawat dan mereka segera mengambil tindakan pencegahan," tambah Richard.
Woodward mengatakan seorang pilot Qantas mengatakan insiden itu mengkhawatirkan karena sistem peringatan tabrakan datangnya di saat-sata kedua pesawat bertemu.
"Saat itu ketinggian dan kecepatan yang sangat sulit bagi awak untuk melihat dan mengambil untuk menghindari tabrakan. Pesawat lakukan gerakan sejauh satu kilometer setiap dua detik atau lebih ketika mereka menutup satu sama lain seperti itu," katanya/
Qantas mengatakan hilangnya jarak pemisahan antara kedua pesawat tersebut atau istilah teknis saat pesawat melanggar jarak terjadi di dekat Adelaide .
"Indikasi bahwa hilangnya pemisahan terjadi ketika salah satu pesawat Qantas menerima izin untuk mendaki dari kontrol lalu lintas udara," kata perusahaan penerbangan itu dalam sebuah pernyataan.
"Pilot kami mengikuti prosedur operasi standar dalam membangun kembali jarak pemisahan diperlukan menyusul peringatan dari sistem pemberitahuan onboard. Tidak ada dampak bagi penumpang," katanya.
Satu penumpang pesawat Qantas mengaku sempat melihat sebuah pesawat di bawahnya.
"Aku melihat sebuah pesawat di bawah kami saat hendak ke kiri di suatu tempat di Australia Selatan," kata penumpang tersebut.
"Saya tidak berpikir siapa pun tahu yang jelas aku melihatnya dan tidak peduli. Mereka tahu apa yang harus mereka lakukan," ujarnya.